Askep

Senin, 07 November 2011

Berbagi Ilmu tentang Pembacaan EKG

Pada jantung kita mengenal ada 2 konduksi, yaitu SA nodal dan AV nodal.

- SA nodal dibaca gelombang P pada gambaran EKG
Terletak pada atrium kanan dan kemudian ke atrium kiri melalui berkas Bachman.

- AV nodal dibaca gelombang QRST pada gambaran EKG
Terletak di atas katup trikuspidalis menjalar melalui berkas His hingga meliputi sel Purkinje (pada miocard      ventrikel kanan dan kiri).

Secara singkat alur konduksi dapat digambarkan :
SA nodal atrium kanan ~ berkas bachman ~ SA nodal kiri ~ AV nodal ~ berkas his ~ Sel Purkinje.

      Jika terdapat perubahan pada gelombang P berarti terdapat gangguan pada atrium, dan jika terdapat perubahan pada gelombang QRST berarti terjadi gangguan pada ventrikel. Yang paling sering terjadi dalah gangguan konduksi, yaitu bila kompleks QRS terlalu sempit(normal 3 kotak kecil) berarti konduksi terlalu cepat, dan sebaliknya jika Komplek QRS melebar berarti konduksinya lambat.

* menghitung Nadi.
Gambar EKG terdapat garis horizontal dan vertikal.
Garis Horizontal : waktu (detik)
1 kotak kecil = 0,04 detik
1 kotak besar = 5 kotak kecil atau sama dengan 5 x 0,04 dtk = 0,20 dtk
jadi jika 5 kotak besar = 1 detik

Garis vertikal = Voltage (volt)
1 kotak kecil = 0,1 volt
1 kotak besar = 5 kotak kecil
jika 10 kotak besar = 1 volt

adapun cara menghitung nadi jika irama jantung normal yaitu jarak antara gel. R ke gel. R sama, maka dapat menggunakan Rumus :
Nadi = 300 : jumlah kotak besar R-R atau 1500 : jumlah kotak kecil


tetapi perlu di ingat rumus tersebut hanya untuk irama jantung normal, berbeda dengan irama jantung yang tidak normal maka digunaka rumus sebagai berikut :
Nadi = jumlah kompleks QRS dlm 6 dtk x 10 atau jumlah QRS dlm 12 dtk x 5


contoh ; diketahui jumlah QRS dlm 6 dtk = 6 x 5 kotak besar
                                                                     = 30 kotak besar (hitung jumlah QRS dlm 30 ktk besar)
                                                                     = misal didapat 5 QRS
kemudian masukan kedalam rumus ;
5 QRS x 10 = 50x/mnt , berarti nadinya 50x/mnt.

* menentukan iskemia, infark / injury, nekrosis pada arteri koroner jantung :
1. iskemia yaitu kurangnya suplai oksigen dalam arteri koroner, adapun ciri-cirinya yang dapat kita lihat pada gambaran EKG, yaitu :
- gel T inversi (ke bawah)
- segmen ST defresi (di bawah)
2. injury/infark yaitu kematian arteri koroner > 70 %. adapun cirinya :
- segmen ST elevasi (naik)
3. nekrosis yaitu kematian jaringan atau otot jantung, cirinya :
- terbentuknya Q patologis (nilai Q > 1/3 R atau Q > 3 kotak kecil)
- terjadi gelombang QS

* Lokasi gangguan arteri koroner :
- lead I, AVL = lateral
- lead II, III, AVF = inferior
- V1 - V2 = septal
- V3 - V4 = anterior
- V5 - V6 = Lateral
- V1 - V6 = ekstensif

* gangguan Elektrolit ada 2, yaitu:
- ggn Kalium : - hiperkalemia = gel. T tinggi, besar, dan lancip (Tall t)
                       - hipokalemia = gel T flet/ datar dan bisa juga terbentuk gelombang U ( gelombang tambahan)

- ggn Kalsium : - Hiperkalsemia = pemendekan interval QT
                        - Hipokalsemia = pemanjangan interval QT ( normal QT = 0,38 dtk / antara 8-9 kotak kecil)

demikianlah sedikit tentang cara pembacaan EKG, maaf atas segala kekurangannya, semoga bermanfaat buat kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar